Bekas kegiatan kami tersisa di ranjang, di sofa, di lantai. Aku tidak bisa tidur di ranjang yang kotor seperti itu. Aku mengambil selimut bersih dan bantal, malam ini sepertinya aku kembali tidur di buthup. Sewaktu berjalan, ada yang berdenyut di bawah sana. Aku meringis, ini lebih sakit daripada ketika pertama kali aku melakukannya. Aku mengunci kamar mandi, tidak ingin pria itu datang lagi meminta hal yang sama dariku. Sari-sariku sudah habis. Pelan-pelan aku merebahkan diri di buthup, menarik selimut menutupi tubuhku, mataku menerawang melihat langit-langit. Kecil-kecil potongan kegitan beberapa jam yang lalu terulang di ingatanku. Jantungku mencelos gugup, sadar kalau kami tidak menggunakan pengaman. "Bagaimana kalau aku hamil ?" Hal itu yang selalu aku takutkan. Biasanya ak