Aku tidak percaya aku sudah jatuh hati pada pria asing yang sore tadi berdiri di antrian kasir dan kekurangan uang 20rb. Setelah mengantarkan aku pulang dia beristirahat sebentar di flatku, kami makan malam, dia memasak untukku. Selain miskin dia juga tidak punya tempat tinggal, jadi aku menawarkan dia menginap di flatku untuk malam ini, tanpa tujuan apapun, aku hanya kasihan pada cowok ganteng yang miskin ini. Dia bisa tidur di lantai dan aku di atas kasur. Kami duduk bersandar pada ranjang kayu, dipisahkan oleh piring berisi jagung rebus, cemilan yang kami makan sehabis makan chapchae buatannya. Dia meminum teh dan aku segelas kopi. “Jadi kamu cowok manja?” “Tidak semanja itu, aku takut kualat pada orang tua.” “Tapi kau kabur dari rumah..” Dia tertawa kecil, patah-patah, khas