Bab 18 - Merasa Sempurna

3074 Words

Zulfa Zahra El-Faza Malam semakin larut. Aku masih tidak percaya akan sampai pada titik ini juga pada akhirnya. Seolah setelah melewati bertahun-tahun rasanya. Seperti seorang pengantin, Umi dan Mbak Ratna memapahku ke tempat ini dengan nampan berisi dua cawan ramuan Umi yang dicampur sedikit air dan madu di tanganku. Katanya minuman itu harus kuminum habis bersama Gus Fatih nanti. Entah untuk apa aku tidak bertanya pun tidak mengeti. Persis seperti yang terakhir kali kulihat, tampat privat belakang ndalem ini memang jelmaan taman bunga dengan berbagai jenis dan warna yang memanjakan mata. Harumnya menyemerbak. Jika diperhatikan jenisnya pun semakin banyak dan beragam. Malam juga seolah gagal menyamarkan cantiknya berkat lampu-lampu taman yang ditata sedemikian rupa di berbagai titik.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD