Perempuan itu menghela kasar napasnya. Wajahnya merah padam dengan rahang mengeras karena bertemunya gigi atas dan gigi bawah miliknya yang dengan kuat dirapatkan. Mata cokelat madunya berkilat-kilat sarat akan amarah. Shofiya Nada Hannan. Perempuan itu adalah Shofiya Nada Hannan. Sejak kecil, Shofiya benci dengan yang namanya diabaikan. Yang membuatnya lebih benci lagi adalah saat dinomorduakan, apalagi dinomor sekiankan. Apa pun yang Shofiya inginkan, tanpa bersusah payah perempuan itu akan mendapatkannya, karena abahnya, Kiai Hannan teramat menyayanginya. Dia cantik, memiliki paras yang hampir selalu diidam-idamkan dan dielukan oleh semua orang. Kalangan mayoritas pasti akan menilainya ‘nyaris sempurna’ dengan wajah ayu khas bangsawan Jawanya. Wajah oval dengan dua manik mata bund