37. We're Divorced, Right?

1280 Words

“Makan ini, Neng! Ya Allah, bibi rasanya mimpi. Hari ini ada kalian berdua di sini.” Binar Mata dari Bi Sumi justru membuat aku terharu. Padahal aku tidak begitu spesial tapi beliau benar-benar menganggap aku layaknya anak sendiri. “Maaf, ya, Kang. Ini seadanya dari bibi. Lauk ayamnya juga cuma dimasak seperti ini, enggak dibikin yang kayak di restoran.” Lagi-lagi bibi merendah di hadapan kami. “Ini sudah paling enak, Bi. Padahal di sini dekat pantai, tapi kenapa bibi malah masak ayam,” celetuk Rasya yang tidak tahu apa-apa. “Hush! Ikan laut lebih mahal daripada ayam. Makan yang ada!” titahku padanya. Dia pikir, harga ikan lebih murah apa? Padahal bibi pasti tidak setiap hari masak ayam, dia memasak ini karena sedang ada kita. “Oh, Kang Rasya maunya ikan? Nanti bibi belilah! Ten

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD