46. Collapse, Why?

1188 Words

Gara-gara Rasya, pagiku ini kulalui dengan perasaan yang tidak cukup baik. Bukan berarti emosi negatif sedang menguasaiku, tapi ... justru hati ini terlalu positif, sampai aku merasa terbang dan bingung mengendalikan diri. “Bagaimana kalau kita halalkan, sekarang?” Perkataan itu terngiang lagi. “Uuh! Dasar gila!” Kulempar sapu lidi yang sedang aku pakai untuk membersihkan halaman depan rumah dengan spontan. Aduh! Untung tidak kena orang lain! Menoleh kanan dan kiri, beruntung tidak ada yang melihat aksi gilaku tadi. Kupungut lagi sapu lidi tersebut dan kembali aku menyapu halaman. Dedaunan kering masih saja tetap ada dari pohon jambu yang tumbuh di depan halaman. Padahal pohon jambu ini tidak terlalu tinggi, tidak sering berbuah juga, tapi dia menyumbangkan kotoran daun yang palin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD