55. Sulit Dijelaskan

1018 Words

"Buruan mesen, orang bilang lapar malah bengong aja dari tadi. Drama!" Anggi masih saja mengomeli sang kakak. "Nggak akan kenyang kalo hanya bengong-bengong bersahaja kaya gitu," lanjut Anggi sambil menyerahkan buku menu pada sang kakak. Syafira sampai meneteskan air mata saat melihat wajah Prabu yang pasrah mendapatkan amukan dari sang adik. Salah satu alasan Anggi tidak perlu tinggal bersama dengan Prabu adalah seperti ini. Prabu adalah sasaran empuk emosi Anggi yang siap meledak kapan saja. Akan tetapi, lebih baik Anggi yang seperti ini dibandingkan dengan dulu yang hanya selalu diam dan menangis. "Mas, aku tambah ekstra cabai," kata Anggi dengan mata berbinar setelah mereka berempat memesan sesuai selera. Luka hanya bisa diam saat ini. Ia memperhatikan interaksi Anggi dan Prabu, sia

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD