79. Pelakor

1138 Words

Luka berjalan dan langsung keluar dari lobby kantor. Saat baru saja keluar dari parkiran, ia melihat ada Anggi. Gadis itu sedang menunggu angkutan umum. Aneh, mengapa tidak pulang bersama dengan Syafira saja? Luka memperhatikan Anggi yang sebentar duduk, lalu berdiri karena angkutan umum tak kunjung datang. Ia mengusap wajah dengan kasar. Jika sudah seperti ini, Luka tidak bisa tinggal diam. Ia masih punya rasa kemanusiaan. "Nggi, udah nggak ada angkutan umum. Ayo mending aku antar saja," kata Luka setelah membuka kaca jendela penumpang. "Lho? Bapak baru pulang juga?" tanya Anggi dengan kepala menunduk dan hampir masuk ke jendela mobil. "Ya, aku ada rapat tadi." Luka tidak bisa mendiamkan Anggi meski rasanya sangat kesal pada gadis itu. "Nggak usah, saya naik ojek online saja kalo em

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD