30. Identitas Rion

2467 Words

Hujan turun beriring petir menggelegar di malam itu. Wisnu masih mematung sebelum memasuki sebuah rumah tingkat dua dengan pelataran yang cukup luas. Dia memutuskan untuk merampok sebagian harta karena terdesak masalah ekonomi. Wisnu menunduk sesaat, memegang gelang di pergelangan tangannya dengan tatapan sendu. Ada rasa bersalah ketika dia berniat melakukan hal buruk itu pada seseorang yang dikenalnya. “Maafkan aku, Richard. Aku sangat membutuhkan uang. Saat aku susah, dulunya kamu yang selalu membantuku. Tapi sekarang, tak ada satu pun yang mengulurkan tangan padaku setelah kamu meninggal.” Nekat, Wisnu masuk ke dalam rumah setelah berhasil membobol sisi jendela. Petir yang kuat berhasil mengaburkan tindak grasak-grusuknya. Richard adalah teman lamanya, tentu Wisnu mengetahui tiap s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD