32. Percayalah

2170 Words

Suara alarm berbunyi. Biasanya, Rion akan lebih dulu bangun karena terbiasa harus olahraga pagi. Tapi kali ini, pria itu masih larut dalam tidurnya. Semalaman dia banyak berpikir, hingga kantuk masih menyerangnya. “Sayang!” Bella membangunkan dengan mengusap kepalanya, tak ada sahutan. Rion tidur telungkup dan terlihat sangat nyenyak. Bella lebih mendekat untuk mencium bahu suaminya itu. “Hei! Bangun,” bisiknya tepat di telinga Rion, lalu kembali turun menciumi tipis-tipis bekas luka di punggung suaminya. Rion mengusap matanya, lalu berbalik untuk menyambut kecup mesra sang istri tepat di bibirnya. “Bangun, Sayang! Udah jam berapa itu!” Bella lebih dulu masuk ke toilet untuk menyegarkan diri. Pria itu belum menyahut, mengambil kaos di sisi kasur dan memakainya. Hening mengisi detik

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD