Detik berlalu hingga akhirnya Rion tersadar bahwa dia sempat menikmati sentuhan itu. Sontak, Rion mendorong Naina agar menjauh darinya. Naina bungkam saat suaminya itu mengangkat tangannya, hendak menampar meski tertahan. “Bang Rion,” desis Naina. Entah apa arti bias wajah Rion. Raut bingung dan marah jelas terlihat di sana. Segera dia berlari untuk meninggalkan Naina. Sempat Rion berpapasan dengan Bella yang sedari tadi berada di dapur. Istrinya tadi memang melihatnya. Tak acuh, Bella mengabaikan dan kembali memasak. Pria itu pergi ke kamarnya, masuk ke toilet untuk membasuh wajah. Deru napasnya terdengar berat, sesekali menghapus bibirnya dengan punggung tangan. ‘Kenapa kamu lakuin ini, Nai? Abang harus apa sekarang?’ Menikmati dan membenci. Rion yang menyayangi Naina, kini tak b