Kepasrahan Ana

1538 Words

Ketika sudah waktunya tidur pukul setengah sebelas malam, Ana dan Mihra masuk ke kamar mereka. Di sini Mihra mengungkit lagi soal pembicaraan mereka tadi, tanpa Kana dan Mark, dua kakak beradik ini lebih leluasa berbicara, apalagi buat Mihra yang bisa bicara blak - blakan. "Kak, kapan kakak mau ngomong sama Ibu dan Ayah?" "Soal apa?" "Bang Kana." "Belum ada rencana." "Kenapa gitu kak?" "Aku kan baru aja pacaran sama dia, belum ada kami ngomong soal kelanjutan sampe mau kawen Mihr...udah lah nanti aja, aku belum seserius itu." "Kak...kali ini serius lah." "kau ngomong kek aku nggak pernah serius Mihr, kau tahu sangking seriusnya sudah mau jadi penganten aku dulu." Mihra terdiam. Dia jadi tidak enak hati kalau Ana sudah menyinggung soal dulu, dia masih merasakan sakit hati kakaknya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD