Kita Berpisah Ya!

2003 Words

Drama ruang tengah di apartemen Ana belum berakhir, Kana semakin menggeser duduknya agar lebih dekat ... Ana semakin gugup. "Nggak begitu juga ... kamu nggak boleh menentang seekstrim itu, aku akan semakin nggak enak dan bisa saja jadi nggak disukai." "Kan pasangan itu pilihan kita sendiri, dan aku mau seperti itu." Kelihatan sekali di sini perbedaan cara berpikir Kana dan Ana, Kana yang masih ngotot dengan pikiran dan maunya sendiri, sedangkan Ana berpikir panjang. Tapi bukannya tidak pernah Kana berpikir serius dan memikirkan orang banyak, khususnya keluarganya, tapi hasilnya berantakan. Makanya dia tidak mau berpikir lagi dan bikin pusing kepala, kalau kata papanya kan ini kasus istimewa, ujung - ujungnya tetap akan diserahkan kepada anaknya sendiri yang menjalankan hubungan ini, sem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD