Richard bisa melihat bagaimana Arsene tengah duduk dengan santai di Lobby gedung perusahaan Emaar sambil menikmati jam istirahatnya. Beberapa menit yang lalu mereka semua baru saja menghadiri pertemuan dengan para tamu undangan sekaligus petinggi-petinggi perusahaan konstruksi dari berbagai macam belahan dunia. Sambil menyesap kopi di tangannya, pandangan Arsene tampak fokus dengan tablet di di depannya. Karena tidak memiliki teman siapa pun, Richard memilih untuk mendekat. Tanpa ditawari langsung mengambil posisi duduk di depan sahabatnya itu. "Kau tidak pergi makan siang?" tanya Richard membuka percakapan. Ia sendiri sempat mengecek sebentar ponsel yang ada di tangannya. Setelah memastikan tidak ada yang penting, fokusnya kembali pada sosok di depannya. "Tidak," sahut Arsene tanpa meli