Sore itu, Arsene baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Begitu bersiap untuk pulang, tiba-tiba saja Richard kembali muncul di ruangannya. Seperti biasa, pria itu datang bersama Kenzie dengan membawa satu bucket mocca latte berikut makanan kecil yang mungkin ingin disantap bersama-sama. Tanpa dipersilakan terlebih dahulu, mereka berdua langsung mengambil posisi duduk pada sofa yang tersedia di sudut ruangan. Membuka minuman berikut box makanan yang ternyata berisi macaron dengan berbagai rasa. "Kedatangan kami tidak menganggumu, kan?" tanya Richard basa-basi. Mulut pria itu tampak penuh berisi makanan yang sedang ia kunyah. Arsene bangkit dari duduknya. Melepas dasi yang membelit leher, pria itu ikut bergabung dengan sengaja duduk di tengah-tengah para sahabatnya. "Harusnya kau tanyakan