Setengah jam kemudian, Alena membuka mata secara perlahan. Pengaruh bius yang menjalar pada tubuhnya sudah hilang. Alena merasa aneh dengan ranjang yang saat ini dia tiduri, tidak hanya itu auranya juga sangat berbeda. Alena ingin memastikan apakah memang benar ada yang berubah atau hanya perasaannya saja. Dia mencoba untuk meraba hamparan ranjang, kenapa ranjang kali ini terasa sangat besar sekali? Alena sangat ingat jika ranjangnya khusus untuk satu orang saja namun kali ini bisa muat 3 bahkan sampai empat orang di atasnya.
"Aku ada dimana?" lirih Alena kebingungan. Keganjalan tidak hanya tentang ranjang, namun juga infus yang biasanya terpasang di tangan kiri sudah tidak ada lagi. Alena tidak banyak bergerak, sepertinya dia tidak berada di rumah sakit lagi. Dia memilih diam sembari ber
