Bab 17

1078 Words

Setelah pulang ke Jakarta, Zea dikejutkan oleh berita kehamilan Mamanya, entah Zea harus senang atau sedih sebentar lagi memiliki adik karena jujur Zea sudah tidak ingin punya adik kecil di saat dirinya yang sebentar lagi lulus SMA tapi mau bagaimana lagi ia harus tetap menerima kehadiran anak itu sebagai adiknya. Sementara Iqbal sudah uring-uringan semenjak tahu Alana hamil. Ia tidak ingin punya adik karena dirinya sudah terlalu nyaman menjadi anak bungsu. "Gagal deh impian jadi anak bungsu selamanya!" gerutu Iqbal dengan bibir mengerucut dan bola mata yang memutar kesal. "Malahan papa mau punya anak yang banyak, Bal! Papa masih sangat kuat membuat anak yang banyak," ujar Gavril dengan senyuman bangga sambil mengelus perut datar Alana yang diperkirakan oleh dokter usia kandungannya empa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD