Hana mengajak ketiga anak SMA -yang setelah berkenalan tadi Hana mengetahui bahwa mereka bernama Nindy, Revi dan Anna- ke sebuah meja agar mereka lebih leluasa untuk berbicara. Hana menjelaskan secara rinci kepada Nindy tentang harga booking dan juga fasilitas-fasilitas yang di dapat. Remaja ini rencananya akan membooking ruangan di lantai dua atau keseluruhan cafe ini untuk acara ulang tahunnya yang ke tujuh belas dua minggu lagi. Hmm ... sweet seventeen. Pasti orang tuanya sangat kaya, pikir Hana. Saat Hana sedang menjelaskan kepada tiga remaja itu, Adam datang dan menghampiri Sita yang sedang berada di meja kasir. “Eh, Mas Bos!” sapa Sita pada Adam. “Gimana cafe hari ini, Sit?” tanya Adam sambil melepas kaca mata hitamnya yang sering ia gunaakan ketika menyetir mobil. “Alhamdulilla