Gerhana membasuh wajahnya dengan air dingin di wastafel. Lumayan. Percikan air yang membasahi wajahnya sedikit banyak ikut mendinginkan hati dan kepalanya yang panas. Hareudang euy. In hale... ex hale... sabar. Udahlah Na, lo nggak perlu memaksakan diri untuk di notice sama Tangguh. Lo itu cuma kebetulan ditolong sama dia. Nggak usah kege-eran perasaan diistimewakan. Mungkin emang udah sifat si Tangguh suka nolongin orang. Bukan cuma lo doang. Berhenti berpikir yang bukan-bukan. Perang batin antara perasaan dan logikanya semakin membuat Gerhana pusing. Ia mengeleng-gelengkan kepala. Mengusir bayangan senyum manis yang Tangguh berikan pada Alexa. Baru saja ia hendak mengeringkan wajahnya dengan sehelai tissue, suara jerit tertahan yang dibarengi benda jatuh singgah di telinganya. Penasa