Sisa hari dilalui dengan aneh. Kirana lebih banyak menenggelamkan diri dalam keasyikan membaca. Leonard masih perlu menghadiri satu meeting singkat sebelum memiliki waktu luang menjelang sore. Pikiran lelaki itu belum sepenuhnya lepas dari kedekatan tadi. Sungguh sayang, begitu dekat, tapi belum dapat dimiliki ... Sebuah gagasan terlintas dalam pikiran Leonard, sesuatu untuk menyenangkan hati wanitanya. Gagasan itu membuatnya menghadiri meeting dengan senyum di wajah. Segenap petinggi perusahaan yang melihat perubahan Leonard berbisik-bisik seru, menebak apa kira-kira yang membuat sang Presiden Direktur bahagia. Kembali dari meeting Leonard terheran melihat Kirana duduk di belakang meja memperhatikan laptop. Dia bergegas menghampiri. "Apa yang kamu lihat?" tanyanya. "Rupanya kamu bisa