Rendra—si pengawal pribadi—mencerna apa yang baru saja dikatakan Kirana. Sejenak mereka berdua berdiri diam bertatapan seperti patung di tengah lobby apartemen. "Hei, hello? Earth to Rendra?" Kirana melambaikan tangan di depan wajah lelaki bertubuh besar itu. "Mbak Kirana mau kita bersikap seperti teman akrab?" ulang Rendra. "Iya. Supaya nggak ketara kalau kamu bodyguard-ku. Terus pakaianmu jangan terlalu formal gitu deh. Kaos dan jeans saja. Bisa, 'kan?" Kirana mengamati dari ujung rambut sampai ujung kaki. "Saya tidak masalah, tapi Pak Leonard—" "Nanti aku yang bilang dia. Tenang saja. Hidupmu aman," potong Kirana. Rendra masih ragu, "Kalau begitu saya lapor Pak Leonard dulu." "Sekarang?" "Iya, Mbak." Supaya tidak disalahkan di kemudian hari, lanjut Rendra dalam hati. "Biar aku