"Uhm ... I like it, Daddy," lirih Kirana. Leonard tidak berkata apa pun karena dirinya sedang sibuk memanjakan tubuh si wanita. Tangan Kirana mencengkeram rambut si lelaki sebagai tanda bahwa dia sangat menikmati apa yang sedang terjadi. Seluruh indra terfokus pada sentuhan-sentuhan di titik sensitif. Begitu wanitanya terpuaskan, Leonard bergerak menuju tahap berikutnya. Matanya menatap lekat wajah cantik yang dilanda gairah, sementara tubuhnya mendorong maju hingga tak dapat bergerak lagi. Nafas Kirana terengah oleh antisipasi. "Daddy, please?" rengek Kirana karena lelaki di atasnya tidak juga bergerak. Leonard tersenyum. Suara lembut si wanita selalu terdengar merdu di telinga, menggelitik hasrat untuk melakukan sesuatu sesuai kehendaknya. Maka dia pun menahan kedua tangan Kirana di