Akhirnya Kirana tertidur di atas meja. Leonard duduk di dekatnya, bekerja sembari berjaga-jaga agar wanita itu tidak terguling jatuh. Diperhatikannya wajah cantik yang terlihat polos tersebut. Hati-hati sekali dia menyingkirkan helaian-helaian rambut ikal yang jatuh menutupi wajah Kirana. Bibir merah muda yang sedikit merekah itu selalu menggugah Leonard. Pada satu saat Robert masuk ke ruangan untuk memberitahu sesuatu. Si sekretaris menahan senyum melihat Kirana masih berada di atas meja. Dalam hati dia berpikir, wanita muda ini tidak ada anggun-anggunnya sama sekali, tapi masih jauh lebih baik dibanding wanita-wanita lain yang berusaha mendekati si bos. "Ada apa?" tanya Leonard. "Saya barusan forward kiriman undangan dari asosiasi pengusaha perhotelan dan properti se-Asia. Mereka meng