BAB 102

1043 Words

POV Indah "Mbak! Ih kenapa pulang-pulang kok bibirnya ditekuk gitu? Ada apa?" tanya Rumi saat aku baru saja masuk. Wanita itu memang sengaja menunggu kepulanganku sambil bermain game di ponselnya. "Anak-anak udah tidur, Rum?" tanyaku lagi, Rumi mengangguk. "Mba kenapa sih? Gak ada semangat hidup banget?" ulangnya lagi bertanya. Aku menarik nafas dalam dan menghembuskannya. "Kesel, Rum. Aku kesel banget," jawabku singkat sembari pikiran menerawang pada "Kesel kenapa? Cerita," ucap Rumi lagi. Mataku mulai berkaca-kaca. "Kesel sama Edwan, Rum." "Loh kenapa?" Rumi terlihat kaget. Kuceritakan saja semuanya. "Ya Allah, Mbak. Mas Edwan cemburu. Mbak saja yang gak peka. Kan udah dari lama Mas Edwan naksir Mbak Indah," kata Rumi lagi. Masa ia sih Edwan cemburu. Tapi kenapa aku gak yakin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD