BAB 100

1034 Words

POV Indah [Edwan aku mau balik ke rumah sakit lagi!] Kukirim pesan pada Edwan. Tak perlu menunggu lama, centang biru langsung terlihat. [Mau ngapain? Udah malam.] balasan dalam setengah menit. [Aku khawatir. Ponsel Mama dihubungi tidak diangkat padahal berdering. Aku takut terjadi sesuatu pada Mas Reyhan] [Oh, oke] Hanya itu balasan dari Edwan. Bukannya menawarkan diri untuk mengantarku. Menyebalkan. Tak banyak pikir panjang aku pun langsung gegas ke rumah sakit. Mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Tidak perlu waktu lama, aku pun tiba di rumah sakit. Segera setelah memarkir mobil aku berlari menyusul Mama. Tempat utama yang aku tuju adalah ruang tunggu depan ICU. "Mama," lirihku kala melihat Mama sedang bersandar di bahu Papa. Aku mendekat ke arah mereka. Sembari hati b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD