POV INDAH Ini sudah seminggu sejak kepergian kedua orang tuaku. Untuk menghibur hati yang pilu dan agar suasana hati juga tidak merasa sepi, aku menerima tawaran Adit untuk menemani putrinya di rumah. Sebab, Adit ada pekerjaan di luar kota sekitar 10 hari. Sedangkan aku mendapat cuti hanya tujuh hari. Kemungkinan Tiara pun akan kubawa ke kantor. Lagipula dia juga memaksa ikut. Dia berjanji tidak akan rewel. Tidak masalah juga, ada sofa panjang. Bisa dia istirahat selama menungguku selesai bekerja. Padahal ada pengasuhnya, tapi dia tetap memaksa ingin bersamaku. "Ma, lihat ini…." Bocah cilik itu berlari menghampiriku sambil membawa bingkai yang pasti berisi foto. Foto wanita cantik berambut panjang, dan berkulit putih wajahnya terlihat begitu cantik dengan polesan make-up tipis. Sedangka