"Lalu bagaimana? Hah? Apa kamu mau ikut kembali sama aku atau enggak?!" Reyhan yang sudah bingung mau berbuat apa untuk meyakinkan Indah pun hanya bisa pasrah dengan jawaban Indah. Meskipun tidak bisa dipungkiri kalau di dalam hatinya ada harapan supaya Indah mau ikut bersamanya. Indah yang bingung dengan hati bergemulut, hanya bisa terdiam. Karena ia memang membutuhkan waktu untuk berpikir. Bagaimana lagi? Hatinya sudah terlampau sakit. Banyak hal yang harus Indah pikirkan. Saat ini dia tidak bisa memutuskan. "Kamu pergilah, Reyhan. Aku minta waktu selama tiga hari untuk berpikir. Tidak semudah itu aku memberi jawaban. Sekarang silahkan pergi. Aku mau beristirahat," pinta Indah. Reyhan melepas tangan Indah, kemudian ia langsung berdiri. Membalikkan badan dan berjalan ke arah pintu. In