POV REYHAN Pukul 00.30 kami tiba di rumah orang tua Novi. "Pak, semisal nanti orang tua saya nanya, Bapak siapa, boleh tak saya jawab calon suami saya?" pinta Novi. "Loh, kok malah semakin jauh? Bukankah perjanjiannya cuma ngaku di depan laki-laki yang mau dijodohin sama kamu? Jangan begini, takutnya nanti jadi semakin rumit," ucapku. Novi mendengus. "Tolong, Pak." "Kalau nanti orang tua kamu berharap dan nanti memaksaku untuk segera menikahimu bagaimana? Gak mau saya! Ribet nanti. Saya juga punya istri! Ngawur kamu!" "Sumpah itu jadi urusan saya, Pak. Tolong!" "Kamu bisa memaksa saya tapi kenapa tidak bisa memaksa Hendra? Maaf, Nov. Kalau untuk berbohong di depan orang tuamu aku tidak bisa," tolakku tegas. Novi terlihat kecewa. Jangan karena tadi aku memperhatikannya lantas dia bis