Bab 22

1682 Words

POV DANANG "Mas ada apa?" Indah terus bertanya Raut wajah cantiknya terlihat sangat panik. Wajar, karena dia melihat Ibunya pingsan. Sengaja aku ulur untuk menjawab pertanyaannya, supaya terkesan drama. Ya, namanya juga sedang mengambil hati mantan istri. Kupandangi wajah itu. Tapi bukan memandangi karena iba atau apa. Tapi baru beberapa Minggu tak melihatnya, wajahnya tampak semakin cantik. Apa lagi menggunakan pakaian kantor seperti ini. Indah sangat kelihatan cantik dan berkelas. "Ndah," lirihku. Aku coba kembali menyentuh bahunya. Lagi dan lagi Reyhan yang berada di sampingnya menepis tanganku. Sial memang. "Kamu sabar, ya. Bapak sudah pergi menemui Sang pencipta," ucapku. Kalau aku memang mengharapkan semua ini. "Inalillahi wainailaihi rojiun," ucap mereka serempak. Tubuh Indah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD