"Kita ulang lagi ya, Mas Reyhan," ucap Pak penghulu. Reyhan mengangguk. "Sebentar ya, Pak. Kepala saya sedikit pusing." Setelah beberapa menit Reyhan meminta waktu, Pak penghulu kembali mengingatkannya. "Bagaimana? Sudah bisa dilanjut?" tanyanya. Reyhan mengangguk. Dari kejauhan tampak Adit tersenyum sambil menganggukkan kepala. Seolah laki-laki itu menyuruhku untuk tetap tenang. Adit pasti bisa mengetahui kenapa Reyhan bersikap seperti itu. Mendapat dukungan dari Adit pun hatiku kembali mantap. "Bisa, Pak. Silahkan," jawab Reyhan. Pak penghulu kembali menjabat tangannya. "Saya nikahkan engkau ananda Reyhan Pratama Aditya Wijaya bin Pratama Wijaya dengan Indah Rahmawati binti Ratmo rahimahullah dengan mas kawin 20 gram emas dibayar tunai." "Saya terima nikah dan kawinnya Indah Rahm