POV Luna "Alhamdulillah, Mas Reyhan sudah sadar. Tapi dia mengingatku sebagai istrinya," ucap Indah membuatku kaget. Shock juga rasanya. Mana mungkin seperti ini? Sudah persis seperti dalam film yang sering aku saksikan saja. Kecelakaan lalu hilang ingatan. Sakit yah rasanya. Kenapa harus Indah yang diingat? Kenapa bukan aku? Tak sadar bola mataku berkaca-kaca mendengar pengakuan Indah. Reyhan memang sangat mencintai Indah. "Terus gimana, Ndah?" tanyaku sedikit khawatir menunggu jawabannya. Indah menarik nafas panjang. Kemudian menghembuskannya. Raut wajahnya pun berubah seolah tak semangat. Membuatku semakin penasaran. "Kenapa, Ndah?" tanyaku lagi. "Masalahnya aku bingung, Lun." "Kenapa?" kembali aku bertanya. "Yang Reyhan ingat, aku ini istrinya. Tapi dia ingat keluarganya Lun. H