Alea menatap ujung kepala Adrian yang tengah menunduk mengobati luka di lututnya. Senyum kecil tersungging di bibir wanita itu. Belakangan Alea merasa Adrian sudah tidak sejahat beberapa waktu lalu, lebih terlihat ramah dan manusiawi. Sudah tidak erna berbyat kasar dengan menyakiti tubuhnya lagi. Membuat ia ingin sedikit merasakan kelembutan Adrian. Seandainya ia ingin menawarkan sesuatu apa mungkin lelaki di depannya ini mau menerima? "Kak?" "Apa?" "Bulan madu, yuk Kak!" Adrian menatap wajah Alea untuk mencari keseriusan disana. Wanita ini mulai lagi. "Maaf, saya tidak punya banyak waktu untuk pergi berbulan madu Alea. Dan untuk pernikahan kita yang seperti ini, apa menurutmu hal seperti itu perlu kita lakukan?" tanya Adrian. "Perlu, dan untuk melakukannya kita tidak perlu kemana