Felix mengetuk pintu ruangan atasannya. Pria klimis itu masuk ke dalam setelah dipersilakan masuk oleh atasannya tersebut. Dengan langkah mantap, ia menghampiri meja CEO King Group. Raut wajah pria itu sangat begitu senang dan antusias. "Bos," sapa Felix kepada Wilson yang sedang duduk menghadap ke arah laptopnya. Aroma tahu busuk tercium ketika Felix mendekati meja Wilson. Pria itu pun memundurkan satu langkahnya ke belakang dan ingin menutup hidungnya, tetapi tidak berani. Ia berusaha menahan napasnya, lalu membuangnya melalui mulut. Aroma busuk itu ternyata masih menempel pada setelan jas Wilson, tetapi pria itu tidak menyadarinya. "Ada apa?" Kening Wilson mengerut. Ia mengalihkan perhatiannya dari laptop. Pandangannya mengarah kepada pria yang selalu berpenampilan memukau dengan w