Ajari Aku Mengenal Tuhan

Kisah ini menceritakan seorang pemuda atheis yang tidak percaya adanya Tuhan.

Sedari kecil hidupnya selalu sengsara meski ia terlahir dengan gelimang harta.

Ibunya meninggal saat melahirkannya ke dunia, membuat ayahnya jadi sangat membencinya. Ayahnya beranggapan jika dirinya adalah anak pembawa sial sekaligus pembunuh sang ibu.

Setiap hari dilaluinya dengan mabuk, mengunjungi bar dan berakhir di ranjang bersama kupu-kupu malam.

Hari-harinya dilewati dengan rasa sepi. Pemuda itu tak pernah mengenal namanya Tuhan. Ia tak percaya jika Tuhan itu ada. Jika Tuhan memang ada, Tuhan tidak akan membiarkannya hidup dalam penderitaan yang tiada akhir.

Hingga akhirnya, dirinya bertemu dengan seorang gadis yang berhati mulia. Dengan suka rela, gadis muslimah itu selalu meluangkan waktunya untuk mengajar ngaji anak-anak jalanan. Pemuda itu pun tertarik dengan aktivitas-aktivitas yang dilakukan, hingga dirinya ingin mengenal Tuhannya lebih dalam.

Cuplikan Bab.

"Di manakah Tuhan?" tanya pemuda tampan yang diketahui bernama Jack pada gadis mulia yang bersedia mengajar ngaji anak-anak jalanan di bawah kolong jembatan itu. Jack tidak pernah mengenal siapa Tuhannya, hingga dirinya penasaran dengan aktivitas perempuan berparas cantik itu dengan anak-anak jalanan.

Gadis itu tersenyum. Senyum indah yang meneduhkan. "Tuhan tidak membutuhkan tempat. Karena Dia sudah ada, sebelum tempat itu sendiri diciptakan," jelasnya.

"Berarti kamu menyembah sesuatu yang tidak berwujud?" tanya Jack menguber penjelasan dari gadis manis itu.

"Jika Tuhan berwujud, lalu apa bedanya Tuhan dengan makhluk ciptaan-Nya? Tuhan hanya satu, Tuhan tak dapat ditiru. Yang perlu kita yakini hanya satu, Tuhan itu ada. Tuhan tak perlu tempat, Tuhan Maha Kaya, Tuhan tak butuh apa pun karena Dialah pencipta alam beserta isinya." Zahra tersenyum seraya menatap mata Jack yang ragu dengan tatapan teduhnya.

"Jika Tuhan memang ada, maukah kamu membantuku mengenali-Nya Zahra? Aku ingin mengenal siapa Tuhanku."

Zahra Alena putri. Lagi dan lagi, gadis itu menyunggingkan senyumnya. "Yakinilah keberadaannya di dalam hatimu, Mas. Jangan pernah membayangkan bagaimana bentuk dan wujudnya. Yakinlah, dia selalu bersamamu hingga titik akhir kehidupanmu selanjutnya. Kehidupan yang kekal dan abadi. Kalau kamu ingin tahu lebih jauh, datanglah ke sini setiap sore. Ikutlah mengaji bersama anak-anak kurang beruntung ini. Aku akan datang setiap hari, untuk mencerdaskan generasi emas pilihan semesta."

"Sungguh mulia hatimu, Zahra. Aku akan datang ke sini setiap harinya." Jack meninggalkan kartu namanya untuk Zahra, ia pun kemudian berlalu.

*Ajari Aku Mengenal Tuhan

Cover By Wong Caem