"Biarkan doa-doa kita bertarung dulu. Sementara ini biarlah kita sama-sama memperbaiki diri agar suatu saat aku beruntung memilikimu dan kau pun bersyukur memiliki aku."
----
Kiano terbangun. Mengumpulkan seluruh kesadarannya lantas tak lama ia sedikit menunduk. Menemukan bagaimana Anne masih tertidur pulas dalam pelukannya.
Deru napas wanita itu terdengar teratur. Aura penuh ketakutan yang semalam tanpa malu Anne tunjukkan sudah sepenuhnya memudar. Wajah cantik wanita itu kini terlihat begitu damai dalam tidurnya.
Pelan, Kiano membawa tangan kanannya. Menyampirkan helaian rambut yang menutupi pipi mulus milik Anne. Sejurus kemudian memilih untuk menikmati sejenak wajah cantik sang istri sembari mengusap puncak rambut wanita itu berkali-kali.
"Aku tidak tahu, sebenarnya apa rencana T
