BAB : 18

1056 Words

Lova segera menerima satu sendok bubur yang disodorkan Mirza, kemudian langsung menelannya. Ya ... daripada ia harus mengalami hal yang sama seperti saat minum obat. Mirza itu bukan tipe cowok yang hanya suka mengancam, tapi lebih ke bukti secara langsung. Satu sendok, dua sendok ... hingga akhirnya kalimat 'nggak laper' yang dikatakannya tadi, ia ralat. Buktinya, satu mangkok bubur ludes, habis masuk ke dalam perutnya. "Ini yang kamu bilang nggak laper?" tanya Mirza sambil menunjukkan bekas mangkok yang sudah kosong karena isinya sudah berpindah tempat ke dalam lambung Lova. "Terpaksa," balas Lova sambil meneguk air minum. "Sekarang, tidurlah," suruh Mirza. "Hmm ..." Mirza melirik waktu di jam weker yang ada di nakas. Terlihat, jarum pendek sudah berada di angka 01:00. Setelah itu,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD