“Kenapa tidak bisa? Bukankah kamu sendiri yang bilang kalau aku harus menyayangi dan mencintai Dinda seperti aku mencintaimu Siska !” Arya beranjak dari duduknya kemudian berdiri dibelakang Siska. “Benar mas, tapi Itu semua aku katakan agar kamu tidak menyakiti Dinda, karena bagaimanapun juga Dinda sudah aku anggap seperti adikku sendiri” “Aku benar-benar tidak mengerti dengan perkataanmu Siska” ucap Arya dengan nada datar “Pokoknya mas jalani saja pernikahan kontrak itu bersama Dinda, soal cinta mas bersama Dinda nanti saja kita bicarakan” ucap Siska mengusap air matanya, kemudian berlalu pergi meninggalkan Arya dikamar. Setelah Siska pergi Arya terduduk lemas ditepi ranjang saat mendengar perkataan Siska. “Aku benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiranmu Siska, kamu yang menyu