Pagi hari Arya sudah bersiap dengan seragam kantornya, perlahan ia duduk dikursi makan sambil mengoleskan selai diroti nya, sementara Dinda datang membawakan secangkir teh hangat untuk Arya, Arya menatap wajah Dinda begitu muram tak ada senyuman dan keceriaan. Setelah Dinda meletakkan teh hangat diatas meja, kemudian Dinda berniat kembali menuju dapur, namun saat Dinda akan berbalik tiba-tiba Arya menahan tangan Dinda. Seketika Dinda langkah Dinda terhenti. “Dinda, duduklah disini, temani aku sarapan yah?” Dinda hanya menganggukkan kepalanya sambil duduk disamping Arya, saat duduk Dinda hanya diam membisu tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Dinda, hingga membuat Arya serba salah. “Hmm, Dinda apa kamu mau titip sesuatu saat aku pulang kantor?” “Tidak ada Tuan” sahut Dinda.