Chapter 6

842 Words

Setelah makan malam bersama sekumpulan remaja itu, aku mengunjungi rumah Tyler. Menurut Greg, menjenguk dan merawat pria itu saat sakit akan memberi poin lebih padaku. Maka ia memberikan alamat rumah pelatihnya sekaligus mengusulkan untuk menemui Tyler. Well ... sebenarnya aku sudah mengetahui di mana rumahnya sejak dulu. Aku bahkan sering menguntit pria itu, tapi tidak mungkin tiba-tiba saja aku datang tanpa alasan, bukan? Bisa-bisa Tyler mencurigaiku. Maka aku sangat berterima kasih pada alasan wajar yang diberikan oleh Greg. Ting ... tong .... Setelah kutekan bel, tidak lama kemudian Tyler membukakan pintu. Rambutnya sedikit acak-acakan, dengan wajah kusut nampak kurang tidur. Ia memakai kaus ketat V Neck berwarna abu-abu yang memperlihatkan otot-otot bisepnya dan sehelai celana boxes

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD