Akhir pekan yang kutunggu-tunggu akhirnya datang juga. Aku sengaja bangun pagi saking tidak sabarnya menanti liburanku bersama dengan Tyler. Masa bodoh dengan remaja-remaja itu. Begitu sampai ke rumah tepi pantaiku, akan kuatur agar mereka menyingkir dan membiarkanku menikmati liburan berdua saja dengan Tyler. Senyuman bahagia menghiasi wajah manisku. Dengan sabar, aku berdiri di depan rumah Tyler, menunggu remaja-remaja itu datang diantar oleh orang tua mereka. Kami sepakat untuk berkumpul di rumah Tyler karena ini bukan kegiatan resmi sekolah. Kulirik Tyler yang tengah mengecek kembali barang bawaannya di sampingku, bahkan wajah seriusnya begitu menggodaku. Oh man ... aku begitu mencintainya. Kalau saja percintaan sesama jenis merupakan hal yang mudah diterima oleh masyarakat, tentu