Pagi ini Nesya terbangun lebih pagi dari hari-hari biasanya, dan itu semua karena Nesya tidak bisa tertidur dengan pulas. Alasannya, tentu saja karena Nesya terus memikirkan Arsa. Abangnya itu pergi dalam keadaan marah padanya, dan ia belum meminta maaf. Nesya baru akan bisa tenang setelah ia mendapatkan maaf dari Arsa. Jika Arsa belum juga memaafkannya, maka perasaannya tidak akan kunjung tenang. Nesya jelas merasa bersalah karena pulang terlambat, tidak mematuhi permintaan Arsa untuk selalu mengirim lokasi mana saja yang ia kunjungi, dan mematikan ponselnya. Nesya teramat sangat menyesal karena sudah melakukan itu semua. Perasaannya tidak akan kunjung tenang, jika ia belum juga mendapat maaf dari Arsa. Nesya memilih untuk tidak mandi, dan hanya mencuci wajahnya saja. B