#
Jarot menggertakkan giginya mendengar ucapan pria itu.
“Apa maksudmu? Tua bangka itu menaruh minat pada keponakanku? Kau sudah gila?! Di mana dia?! Aku harus bertemu dengannya! Apa tidak cukup dia menghancurkan hidup adik sepupuku dulu dan sekarang dia malah menargetkan keponakanku yang usianya bahkan lebih muda dari anak laki-lakinya? Dia gila?!” Jarot berusaha berontak.
Pria itu mengabaikan Jarot.
Tapi Jarot tidak mau menyerah. Dia harus bertemu dengan Aditya Richard. Dia harus berusaha demi keselamatan Maira. Itulah satu-satunya cara. Setidaknya Maira harus keluar dari sini meski dia harus mengorbankan nyawanya. Dia harus berhasil membujuk Aditya Richard untuk melepaskan Maira.
“Hei kau, katakan pada bosmu. Aku akan memberikan kepadanya apa yang dia inginkan ....”
“Pa-man.” Suar
