# Maira hanya duduk memandangi Danya dan orang-orang yang dibawa oleh sahabatnya itu menjadi semakin liar dengan semua pria tampan berpakaian kurang bahan yang mereka sewa. Para pria itu sendiri tidak kalah gilanya juga sampai-sampai Maira harus beberapa kali menggeleng pelan sambil menyesap cola di tangannya seakan dia sedang menikmati anggur. Sekali lagi sebuah keputusan yang salah seperti yang pernah dia lakukan sebelum-sebelumnya ketika hal itu berhubungan dengan Danya. Ini adalah bentuk toleransinya terhadap sahabat semata wayangnya itu. “Kau bisa mencoba ini. Hanya jus buah tapi enak,” tawar salah seorang pria yang tadi gagal mendekati Maira. Pria tersebut terlihat baik tapi Maira tetap menatap curiga minuman berwarna ungu yang ditawarkan pria itu sebelum kemudian mendekatkanny