#
Maira mengerjap pelan saat dia akhirnya membuka matanya karena sinar matahari yang perlahan menyusup dari balik tirai jendela malah membuatnya merasa silau.
Untuk sesaat dia hanya berbaring dalam diam sebelum matanya terbuka lebar ketika menyadari kalau saat ini dirinya tengah berada di kamar yang sama sekali asing untuknya.
Maira melompat dari tempat tidur hanya untuk menyadari kalau dia mengenakan celana pendek kebesaran dan juga kemeja pria. Mendadak perasaannya menjadi campur aduk dan jantungnya berdegup kencang. Bagaimana bisa dia sama sekali tidak ingat dengan apa yang sudah terjadi semalam? Lalu pakaian siapa yang dia pakai? Karena jelas itu pakaian pria, Maira jadi tidak bisa membayangkan hal lain selain prasangka buruk.
“Tidak mungkin!” seru Maira dengan suara tertahan. Dia
