Merasa bodoh, itulah yang Carlo rasakan. Titik- titik rasa nyeri mulai menumpuk menjadi bercak besar rasa nyeri di hati. Ia menundukkan kepala yang selama ini tegak untuk menghina Mega. Kenyataan jika pria lain mengambil kesucian istrinya merupakan pukulan telak atas ego yang ia miliki. Seandainya semua orang tahu, maka harga dirinya akan hilang tak bersisa. "Akhhh...!" Prank! Bruak. "Sialaan!" "Huwaaa!" Prank! Carlo yang kehilangan kewarasannya mengamuk tak terkendali. Semua barang di kamar Mega ia hancurkan sampai pecah berkeping - keping. Guci besar, cermin, kursi dan meja ia banting. Carlo seperti kesetanan yang tak bisa dikendalikan. Mang Asep dan Jono, Eli, Inem, Renaldi dan lainnya terdiam meski mereka mendengar suara pecahan dan teriakan dari kamar yang Mega tempati. Tak