bc

gadis bermata sendu

book_age18+
128
FOLLOW
1K
READ
others
sweet
humorous
like
intro-logo
Blurb

hari ini hari pertama Alisa masuk kuliah, dengan langkah terburu buru dia memasuki koridor kampus dengan sedikit berlari berharap dia belum terlambat karena dia tidak mau memiliki kesan yang buruk di hari pertamanya kuliah.

Alisa Fizah Kirana adalah nama lengkap gadis itu saat ini ia berumur 18 tahun di usianya yang sekarang ini tidak mudah bertahan bertahan hidup sampai bisa menduduki bangku kuliah, bagaimana tidak Alisa adalah anak korban perceraian orang tuanya selepas orang tuanya bercerai saat itu Alisa berumur 2 tahun lebih Alisa tinggal bersama neneknya yang merawatnya dengan penuh kasih sayang walaupun kehidupan mereka paspasan bahkan kadang dalam sehari harus menahan lapar tetapi Alisa tidak pernah berputus asa dalam hidupnya neneknya selalu berkata jika kita berusaha akan ada kebahagian didepan yang akan menanti Alisa selalu mengingat kata-kata neneknya itu bahkan Alisa tidak pernah mengeluh Alisa terbiasa bekerja sejak ia duduk di bangku SMP ia membawa jualan yg di taruh ya di kantong kresek jualan itu bukan julannya melainkan julan bibinya yg dititpkannya pada Alisa, ia akan mendapatkan upah tiap harinya walaupun kadang tidak jarang Alisa tidak mendapatkan bayaran tapi ia tetap mau menjual, dari hasil upahnya itu ia mulai menabung untuk masuk sekolah ke jenjang SMA, saat Alisa duduk di bangku SMA Alisa bekerja di salah satu rumah makan dia akan bekerja dari jam pulang sekolah sampai jam 9 malam.

di bangku kuliahlah Alisa menemukan seseorang yang bisa membuatnya bercerita banyak meluapkan segala keluh kesah yang ia rasakan selama ini yang begitu lama ia pendam sendiri bahkan tak jarang Alisa akan menangis dipekatnya malam di saat orang-orang tertidur dengan pulasnya Alisa menangis mertapi hidupnya bukanya ia mengeluh tidak, Alisa sama sekali tidak pernah mengeluh dengan takdir yang di alaminya hanya saja dia butuh seseorang tempatnya untuk bersandar.

"Alisa... Alisa..." panggil nenek Alisa dari balik pintu kamar alisa " bangun nak sudah azan subuh katanya hari ini ada kuliah pagi kenapa belum bangun, bangunlah nak nanti telat subuhnya" itulah nenek Alisa yang selalu mengingatkan Alisa untuk melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim nenek Alisa sangat menyayangi Alisa dia tidak mau cucunya itu sampai salah jalan nanti ya. dari dalam kamar terdengar Alisa menjawab " iya nek... Alisa sudah bangun" Alisa kemudian keluar mengambil wuduh dan bersiap siap untuk solat subuh, setelah solat subuh Alisa seperti biasa mengerjakan pekerjaan rumah, memasak sarapan untuk dia dan neneknya Alisa tidak mau neneknya capek maka dari itu sebelum Alisa pergi kuliah Alisa selalu menyiapkan makanan untuk neneknya.

di kampus Alisa memiliki seorang tema bernama fitrah, kehidupan fitrah berbanding terbalik dengannya fitrah adalah anak orang kaya memiliki keluarga yang utuh dan mendapatkan kasih sayang penuh dari orang tuanya berbeda dengan dirinya hanya seorang anak dari korban keegoisan orang tuanya Kendati demikian fitrah sangat baik terhadapnya, " ya... fitrah selalu membantuku dalam hal apapun bahkan tidak jarang ia mengeluarkan uang untukku, dialah sahabat yang aku miliki di kampus".... saat ini Alisa dan fitrah sedang menunggu jam kuliah kedua mereka duduk di bawa pohon sambil menikmati angin sepoi Sepoi mata " sa... dengar-dengar dosen mata kuliah ini gantengloh Masi mudah belum nikah lagi" fitrah berbicara kepada Alisa, ya.. begitulah nama panggilan fitrah terhadap Alisa " terus kalau dosenya ganteng memang kenapa Lo mau titip salam gitu atau daftar jadi calon istrinya gitu" Alisa tersenyum dengan sahabatnya ini yang gampang terpesona dengan para lelaki tampan " ya elaaa sa.... guekan cuman ngasih tau ko doang, siapa tau kamunya mau daftar jadi calon istri dia juga" Keke fitrah sambil cengengesan menatap Alisa yang sudah tidak menghiraukan kata-katanya itu... tidak lama kemudian jam kuliahpun sudah tiba semua mahasiswa sedang menunggu dosen mata kuliah yang akan masuk mengajar di kelas mereka, semua mahasiswa cewe sudah siap dengan wajah cantik mereka ada yang membnahi rambut ada yang mengoleskan lipstik dibibirinya Alisa melihat hal ini sedikit heran ada apa dengan teman-teman kuliahnya itu, alisapun bertanya kepada fitrah "fit... itu kenpa sih anak-anak pada sibuk make up padahal ini kita mau belajarkan bukan mau ke pesta" " ya elaaa sa ... guakan tadi udah bilang kalau dosen yang mengajar di mata kuliah ini itu dosen ganteng, mudah belom nikah lagi, pan tadai gue udah bilang" Alisapun hanya geleng-geleng melihat teman-temannya itu....

chap-preview
Free preview
mengapa kalian meninggalkanku
Alisa kini sedang merebahkan dirinya di atas tempat tidur, banyak pikiran yang kini bersarang di kepalanya alisa sebenarnya tidak mau memikirkan banyak hal tetapi lagi-lagi masalah itu muncul dengan sendirinya, jauh di dalam pikiranya alias selalu memikirkan orang tuanya yang kini sudah belasan tahun meninggalkannya selama itu juga alisa tidak bertemu dengan orang tuanya lagi alisa selalu bertanya-tanya apa alasan orang tuanya sehingga alisa ditinggalkan bersama neneknya, sering kali alisa menanyakan hal ini kepada neneknya alasan kenapa orang tuanya bercerai tetapi alisa selalu mendapat jawaban yang sama ‘’nanti setelah kamu dewasa kamu akan tau semuanya nak’’ neneknya tidak mau menambah penderitaan alisa dengan memikirkan orang tuanya yang tidak memperdulikannya itu. ‘’sa… alisa….’’ Seketika lamunan alisa buyar tatkala mendengar suara neneknya memanggilnya ‘’ iya nek, sebentar… alisa sedang merapikan tempat tidur’’ jawab alisa dari dalam kamar, alisa pun keluar menghampiri neneknya, neneknya yang sedang duduk di ruang tengah ‘’ nenek tadi manggil alisa?’’ Tanya alisa kepada neneknya ‘’ iya sa… sebentar nenek mau ke kebun belakang mau lihat tanaman sayur nenek, mungkin saja ada yang bisa di petik untuk makan malam sebentar’’ nenek alisa memang memiliki kebun kecil yang tak jauh dari rumahnya tepatnya berada sekitar 200 meter dari belakang rumahnya, kebun itulah yang selalu menyambung hidup mereka, di kebun nenek alisa di tanami berbagai macam sayuran yang ditanam sendiri oleh alisa dan neneknya, ‘’iya nek alisa sebentar ikut nenek ke kebun belakang’’ jawab alisa, tak jarang alisa menghawatirkan neneknya itu sering kali alisa melarang neneknya untuk tidak ke kebun lagi lantaran jalan yang di lalu lumayan jauh dan berbatu tapi neneknya itu selalu menjawab kalau hanya duduk diam di rumah tulang-tulangnya akan sakit. Alisa dan neneknya tinggal di sebuah rumah sederhana dipinggir kota, alisa selalu bersyukur meski dia ditinggalkan oleh orang tuanya tapi alisa masi memiliki nenek yang sangat menyayanginya, meski alisa ingin merasakan tinggal bersama kedua orang tuanya namun pikiran itu selalu ia buang jauh-jauh, mungkin ini sudah takdir hidup yang di laluinya, toh kini dia sudah dewasa dan sudah duduk di bangku kuliah, walaupun Alisa harus banting tulang kerja lembur setelah pulang kuliah yang penting baginya kerjaan itu halal dan bisa membiayai kuliahnya dan sedikit membantu neneknya. sore hari sekitar jam 4 Alisa dan neneknya menuju kebun belakang rumah untuk mengambil sayuran yang bisa di masak untuk malam dan jika ada lebih bisa di jual ke tetangga dengan cara di jajakan di depan rumah karena di lingkungan Alisa tinggal sudah di tau nenek Alisa berjualan sayur, "nek... biar Alisa saja yang ambil sayurannya nenek duduk aja istirahat di sini nanti kaki nenek sakit lagi habis jalan" neneknya pun menuruti apa yang dikatakan cucunya itu, dia tahu bahwa Alisa selalu saja khawatir padanya, bahkan neneknya selalu berdoa agar cucunya itu mendapatkan kebahagian kedepanya. setelah memetik sayur Alisa dan neneknya segera pulang karena hari sudah beranjak sore dan sebentar lagi matahari akan berganti tugas dengan bulan, dengan langka pelan Alisa mengikuti neneknya yang berjalan di depannya "pelan-pelan saja nek..." orang tua itu Memeng tidak bisa diam dalam sehari selalu saja ingin bergerak itulah orang tua zaman dulu yang terbiasa dengan bekerja, tetapi bila ada Alisa yang mengawasinya dia juga selalu menurut apa yang dikatakan cucunya, hari ini Alisa tidak masuk kuliah dan juga tidak masuk kerja karena hari ini Minggu jadi dia selalu menghabiskan waktunya bersama neneknya di rumah. sesampainya di rumah Alisa mandi dan segera melaksanakan solat maghrib setelah itu barulah Alisa menuju dapur untuk mencuci sayuran yang di ambil di kebun tadi bersama neneknya "sayurannya lumayan banyak, aku kasih aja ke Bu idah mungkin Bu Idah mau" kemudian Alisa memasukan sebagian sayur ke dalam kantung plastik untuk di kasi ke Bu Idah, Bu Idah adalah tetangga Alisa yang selalu membantu Alisa dan neneknya, jika Alisa sedang kuliah maka Alisa akan menitip pesan ke Bu idah agar menjaga neneknya hanya diminta skali-skali untuk di tengok di rumah "nek... Alisa ke rumah Bu Idah dulu ya nek mau kasi sayur yang di petik di kebun tadi" izin Alisa kepada neneknya yang sedang duduk menonton televisi yang sudah tua itu,, "iya sa... jangan lama-lama sama Bu Idah" jawab sang nenek, sebab neneknya tau betul jika Alisa sudah ke rumah Bu Idah pasti pulangnya akan lambat dikarenakan Alisa akan bermain dulu dengan anak Bu Idah yang berumur satu tahun lebih, Alisa memang suka pada anak kecil, kadang dia berpikir mungkin kalau orang tuanya tidak cerai dan tidak meninggalkannya mungkin dia akan punya adik juga namun pikiran itu segera ditepis oleh Alisa, "iya nek.. Alisa gak lama kok cuman mau antar sayur aja, lagian Alisa belum masak juga untuk makan malam" jawab Alisa, alisa pun keluar rumah menuju rumah Bu Idah yang hanya berseberangan jalan dengan rumah neneknya, sesampainya di depan rumah Bu Idah alisa berucap salam "assalamualaikum Bu ini Alisa bawa sayur dari kebun tadi sore" kebiasaan Alisa jika ke rumah Bu Idah adalah tidak menunggu jawaban salam dari dalam rumah ia langsung masuk ? "walaikumusalam... eh Alisa, memang ya anak ini kebiasaan belum ibu suruh masuk udah muncul aja" jawab Bu Idah, alisa pun hanya cengar cengir sambil mengedarkan pandanganya kesekililing rumah, Bu Idah yang mengerti hal itupun langsung bicara "Dewi lagi di kamar, baru ibu Susui langsung tidur"... " yah..... padahal alisa pengen main sama Dewi" Alisa berbicara sambil memonyongkan bibirnya sedikit yang membuat Bu Idah ketawa, "Alisa... kamu tuh ya... sudah gede Masi aja suka gangguin anak ibu" ... "habis Dewi gemesin Bu... oh iya jadi lupa ke sini tadi mau ngapain, ini Bu sayurnya mau di taro di mana"... Bu Idah memang sudah menganggap Alisa sebagai anaknya sendiri, dia kasian pada gadis itu ditinggalkan orang tuanya dari kecil sekarang ia tumbuh jadi gadis yang cantik memiliki kulit yang putih, bulu mata yang tebal dan lentik juga hidung yang mancung, bukan hanya itu Alisa adalah wanita yang Soleha yang taat dengan agamanya itulah alasan ibu Idah menyayangi Alisa.... " bawa ajak ke dapur tari di atas meja aja nanti ibu masak sebentar" jawab Bu Idah " ya udah... kalau gitu Alisa balik dulu ya Bu, kasian nenek di rumah sendiri" "iya sa.... hati-hati makasih sayurnya..." " iya Bu.. sama- sama" jawab Alisa.... sesampainya Alisa di rumah langsung menuju dapur dan memasak makan malam, Alisa memasak sayur yang di petiknya di kebun tadi, menggoreng ikan dan tempe dan juga membuat sambal, Alisa selalu bersyukur setidaknya mereka tidak susah untuk makan,, setelah selesai memasak Alisa memanggil neneknya di kamar untuk makan malam, "nek makan dulu.. Alisa udah masak".." iya sa... duluan aja ke dapur sebentar lagi nenek nyusul" jawab neneknya, alisapun berjalan ke dapur menyiapkan nasi untuk neneknya.... setelah selesai makan Alisa langsung membersikan dapur dan peralatan masak, Alisa memang gadis yang rajin dan pandai memasak, tak pernah mengeluh akan keadaan yang di alaminya, setelah itu Alisa mengambil wuduh untuk solat isya...

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Gadis Daddy Yang Nakal

read
35.3K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.4K
bc

Sweet Sinner 21+

read
879.7K
bc

Suami Kontrak

read
2.7K
bc

Malam Panas Berondong dan Mama Muda

read
35.2K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
152.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
212.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook