Aku mematut diri di cermin, malam ini sesuai perintah Tuan Max, aku harus ikut menemaninya ke sebuah pesta yang menurut Naima adalah undangan dari rekan bisnis yang sangat istimewa. Selama ini aku memang mengetahui Tuan Max adalah seorang pengusaha, tapi tak kusangka dia memiliki perusahaan kelas internasional yang memiliki cabang di berbagai negara. Dia mengendalikan semua itu dengan keadaan mata yang buta, meski masih dalam pengawasan sang kakek menyebalkan yang kutemui semalam. Selain itu, dia mempunyai Jo sebagai tangan kanan yang bisa diandalkan. Aku sempat berpikir, bagaimana bisa Tuan Max mempercayai mereka tanpa dikelabui sama sekali. Tapi Naima menjelaskan dengan gamblang, bahwa si tuan besar tidak pernah segan mematahkan kehidupan seseorang yang berani berkhianat padanya. Gil