Ayra merasa ngilu sendiri melihat video yang di kirim oleh Bhara. Meskipun ia sendiri merasakan bagaimana sakitnya, tapi tetap saja ia merasa tidak tega dan kasihan kepada Celina. "Apa kau sudah selesai melihatnya?" tanya Bhara tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptop di pangkuannya. "Aku tidak sampai selesai melihatnya, aku tidak tega," sahut Ayra. "Baru sesama wanita yang menghajarnya, kau sudah tidak tega melihatnya, bagaimana jika aku sendiri yang turun tangan," komentar Bhara heran. "Apa yang terjadi?" Bhara menghentikan gerakan tangannya di atas keyboard, pria itu lalu menoleh ke arah wanita di sampingnya. "Mengapa? Apa kau terharu karna aku menuruti keinginanmu membalas perbuatan wanita itu?" Bhara balas bertanya dengan sebelah alis menukik ke atas. Ayra berdecak kesal s