Makin Kaya Makin Benci

1046 Words

"Kenapa tidak menyentuh makananmu?" tanya Agrin dengan mulut penuh. Tristan tertawa "Aku tidak lapar," jawabnya. "Bilang saja kau jijik kan," Agrin menarik mangkuk bakso itu dan menyuapkan ke mulutnya yang masih penuh. Tristan yang merasa perkataan Agrin benar adanya hanya terdiam sembari memperhatikan gadis yang terlihat senang menikmati 2 mangkuk bakso sekaligus. "Huah ...kenyangnya," ucap Agrin meraba-raba perutnya yang sedikit membuncit. Ia tak peduli lagi tata krama di hadapan Tristan, lagipula ia tak punya hubungan apapun lagi dengan pria itu. "Sekarang katakan apa sebenarnya mau mu?" ketus Agrin. Wajah yang tadi terlihat senang karena sudah menikmati 2 mangkuk bakso berubah seketika tanpa ekspresi. "Ayo kita pacaran?" Agrin kaget setengah mati namun ia berusaha t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD