Tabitha sibuk menyiapkan makanan untuk Arthur. Ia membuat makanan yang konon kesukaan dari suaminya itu. Setelah dirasa semua sudah siap Tabitha pun membawa makanan itu ke meja makan dan kembali ke dapur untuk mengambil minuman. Namun saat ia menuangkan minum dari kulkas ia sedikit terkejut mendapati lengan besar memeluk perutnya possessive dan ia sudah paham betul siapa pelukannya. "Mengapa kau sangat menyukai lavender?" "Ntahlah, kurasa aku suka wanginya." "Baiklah kalau begitu aku menyukainya juga," ujar pria itu. "Lepaskan, kau bilang laparkan ayo kita makan," pinta Tabitha melepaskan pelukan Arthur. Arthur berjalan mengekori Tabitha dan mendudukkan dirinya di kursi meja makan. Ia sedikit menarik sudut bibirnya melihat hasil makanan dari istrinya itu. "Kau memasak lasagna?" tanya